Tulisan ini merupakan kelanjutan dari seri pengenalan curtain wall blog post terdahulu
- Curtain Wall -- 1 Integritas Struktural
- Curtain Wall -- 2 Curtain Wall sebagai Filter
- Curtain Wall -- 3 Curtain Wall sebagai Filter Udara
Pada tulisan ini akan diterangkan fungsi Curtain Wall sebagai Filter dan kontrol terhadap air.
Pengantar
Salah satu fungsi curatin wall sebagai filter, adalah filter terhadap air. Baik itu air hujan, embun dari proses kondensasi, ataupun salju di negeri empat musim.
Untuk mendapatkan fungsi kekedapan air dari suatu Curtain wall ini sangatlah penting untuk memahami teori mengenai kebocoran air.
Teori Kebocoran Air
Seperti teori terjadinya api, yang mempunyai tiga komponen yang harus terjadi secara bersamaan yaitu bahan bakar, oksigen, dan panas. Untuk lebih jelasnya bisa dipelajari di link berikut di sini
Demikian juga dengan teori kebocoran air, ada tiga komponen yang harus terjadi atau hadir dalam waktu bersamaan
- Air
- Bidang bukaan
- Gaya
Air
Komponen air yang berasal dari air hujan merupakan komponen utama penyebab kebocoran air pada curtain wall. Logika dasar Kebocoran air hanya akan terasa dan menyebabkan kerugian di saat bangunan melalui periode musim hujan. Jumlah dan volume air juga mempengaruhi tingkat kebocoran. beberapa kebocoran hanya terjadi ketika curah hujan sangat besar dan disertai angin kencang, tetapi beberapa kebocoran juga bisa terjadi hanya disebabkan hujan gerimis.
Bidang Bukaan
Bidang bukaan pada curtain wall bisa terjadi berdasarkan desain, seperti bukaan pada jendela jungkit, geser dll. Atau bidang bukaan yang terjadi karena sistem produksi seperti celah pertemuan dua material, pertemuan antara kaca dan aluminium. Lobang yang disebabkan aplikasi sekrup, rivet dll.
Gaya
Terdapat 5 jenis gaya yang akan mempengaruhi terjadinya kebocoran air.
Prinsip pengendalian kebocoran air pada curtain wall dengan mengendalikan ke 3 komponen ini, bila salah satu bisa dihilangkan, tidak akan terjadi kebocoran. Seperti memadamkan atau mencegah terjadinya api.
Faktor Faktor yang mempengaruhi Performa Water Tighness
Dalam tahap perencanaan arsitek harus mensyaratkan Curtain wall dengan performa tertentu sesuai dengan desain, peruntukan dan kondisi geografis banguan yang dirancang.
Misalkan arsitek mensyaratkan performa kebocoran air sbb:
Sistem Curtain Wall akan diuji berdasarkan sistem pengujian ASTM E-331 dengan perbedaan tekanan sebesar 350 Pa
Selanjutnya hal-hal yang harus menjadi perhatian arsitek dalam mempertimbangkan performa sistem Curtain wall yang akan digunakan, berkaitan dengan performa water tighness-nya adalah :
Sistem drainase
Apakah Curtain wall mempunyai sistem drainase yang memungkinkan untuk mengalirkan air yang masuk ke dalam sistem curtain wall kembali keluar sistem. Atau prinsip mengatasi kebocoran hanya mengandalkan aplikasi sealant. Bila hanya mengandalkan aplikasi sealant, maka performa dari curtain wall tersebut hanya akan bertahan se usia sealant yang pada umumnya setelah 5 tahun memerlukan aplikasi re sealant.
Durabilitas Material
Pastikan bahwa material material karet dan gasket yang digunakan mempunyai usia sesuai yang diharapkan oleh usia service bangunan. Sebuah sistem Curtain Wall yang sepertinya "murah" karena menggunakan material material karet dengan bahan dasar PVC yang mempunyai usia service relatif pendek dibandingkan material material seperti EPDM, Santoprane, Neoprane. Sehingga akan mempengaruhi usia ketahana kebocoran curtain wall tersebut.
Pemilihan Tipe Material
Material material yang berhubungan langsung dengan performa kekedapan air pada Curtain Wall seperti Sealant, Gasket, Air Tight Material, harus diseleksi jenis dan spesifikasinya, dipastikan material tersebut sesuai dengan peruntukan. Seperti contoh kegagalan pemilihan material sealant pada facade dapat menyebabkan kebocoran Curtain Wall
Pemilihan Tipe Material
Material material yang berhubungan langsung dengan performa kekedapan air pada Curtain Wall seperti Sealant, Gasket, Air Tight Material, harus diseleksi jenis dan spesifikasinya, dipastikan material tersebut sesuai dengan peruntukan. Seperti contoh kegagalan pemilihan material sealant pada facade dapat menyebabkan kebocoran Curtain Wall
Sistem Fabrikasi.
Pastikan bahwa sistem fabrikasi dilakukan dengan sistem yang presisi, dan tidak dikerjakan secara manual. Pengerjaan secara manual biasanya menyebabkan ketidak presisian yang tinggi sehingga akan menyebabkan sistem sambungan pada curtain wall mempunyai celah-celah yang besar, yang sangat rentan terhadap kebocoran air.
Sistem Perakitan
Dalam merakit unit Curtain wall akan terjadi pertemuan-pertemuan antara beberapa material seperti aluminium, kaca, panel dll. Ssitem Curtain wall yang baik sudah mempertimbangkan adanya aplikasi sealar ataupun secondary sealant, yang berfungsi menghindari metal touch, atau pertemuan dua material yang menimbulkan gaya kapileritas dan menyebabkan kebocoran.
Uji Laboratorium
Apakah Curtain wall tersebut sudah pernah melalui uji performa kebocoran air di laboratorium sesuai dengan tekanan yang disyaratkan. Misalkan suplier memberikan keterangan bahwa sistem tersebut telah melalui uji laboratorium, pastikan bahwa tingkat tekanan yang digunakan sama atau lebih besar dari tekanan yang disyaratkan oleh gedung yang sedang direncanakan.
Hal hal tersebut merupakan pertimbangan pertimbangan yang dilakukan sebelum memilih sistem curtain wall, tentu saja hal diatas semuanya adalah teori, setelah hal-hal tersebut dipenuhi, sistem curtain wall akan melalui tahap produksi dan instalasi. Meskipun sebuah sistem sudah dirancang dan di produksi secara benar bila pemasangan di lapangan tidak memenuhi persyaratan juga akan meyebabkan terjadinya kebocoran air. Untuk itu diperlukan sistem QC/QA dalam proses instalasi di mana staff QC mempunyai pemahaman yang cukup mengenai kebocoran air pada Curtain Wall sehingga mampu mengawal dan mencegah terjadinya kesalahan pemasangan.
Lebih lanjut pada tahap pemasangan bisa dilakukan uji kebocoran air di lapangan sesuai dengan metoda AAMA 501-02, ataupun AAMA 502-8
Demikian penjelasan mengenai performa Curtain wall sebagai filter terhadap kebocoran air, saya harapkan ada masukan dari pengalaman-pengalaman di lapangan mengenai hal-hal yang dapat diaplikasikan secara praktis untuk memastikan Curtain wall yang di rancang dan dipasang memenuhi performa yang disyaratkan oleh Arsitek.
(Bersambung-- Curtain Wall -- 5)
(Bersambung-- Curtain Wall -- 5)
Sumber Lain
http://ebooks.narotama.ac.id/files/Fundamentals%20of%20Building%20Construction;%20Materials%20and%20Methods%20(5th%20Edition)/Chapter%2019%20%20Designing%20Exterior%20Wall%20Systems.pdf
Sumber Gambar
Curtain Wall -- 4 (Filter dan kontrol Terhadap Air)
Reviewed by Fibra Reelianto
on
7:02 PM
Rating:
1 comment:
Thanks for information sharing..,
Pintu Kamar Mandi
Jendela Kamar Mandi
Ukuran Pintu
Ukuran Jendela Aluminium
Model Jendela Aluminium
Post a Comment