City Skyline dan Facade Engineering


Cakrawala kota Hochi Minh City di senja hari.



City Skyline padanan kata yang saya dapatkan dari google translate adalah cakrawala kota.


Bagi seorang praktisi facade enginering, melihat cakrawala kota dengan berbagai pencakar langitnya mempunyai nilai ritual tersendiri, apalagi bila anda terlibat di bebarapa proyek yang membentuk cakrawala kota tersebut ada sisi romantisme dan emosional.
Menikmati cakrawala kota bagi seorang arsitek, facade engineer ataupun sekedar penikmat, seperti membuka katalog pencakar langit dengan semua kumpulan masalah dan penyelesaiannya.

Pertumbuhan Kota
Terbatasnya lahan perkotaan dan tuntutan akan ruang baik tempat tinggal dan perkantoran memaksa kota untuk tumbuh vertikal, di awal tahun 90 an, proyek proyek pencakar langit di Jakarta berkisar di tingkat 30 sampai 40 lantai. Di era 2000 an ini makin banyak proyek dengan jumlah lantai diatas 50 lantai.

Jakarta Sky Line (Foto oleh : Nuah Tarigan)
Hingga saat ini di Jakarta Wisma BNI 46 masih tercatat sebagai gedung tertinggi, mungkin dalam waktu kurang dari 10 tahun ke depan akan banyak dibangun gedung yang lebih tinggi, dan biasanya makin lama makin sebentar gedung bisa bertahan sebagai gedung yang tertinggi. Bila kita lihat kota-kota seperti Hong Kong atau New York, kompleksitas kota dan perbendaharaan pencakar langit yang ada di kota tersebut bisa memberikan gambaran bagaimana kota Jakarta perlu di tata dan direncanakan sebelum raksasa-raksasa pencakar langit hadir di kota ini.

Hong Kong Sky Line (Sumber : Wikipedia)
Dubai (Sumber : Wikipedia)

New York Sky Line (Sumber : Wikipedia)

Dubai
Salah satu fenomena kehadiran pencakar langit disuatu kota yang bukan hanya dipicu oleh keterbatasan lahan tapi lebih disebabkan oleh melimpahnya sumber finansial terjadi di Dubai beberapa tahun yang lalu. Pertumbuhan pencakar langit di kota tersebut seperti mengatakan " I do it because I can do it".
Ketika hal tersebut berlangsung, hampir semua sumberdaya dunia konstruksi berpaling ke Dubai, Kontraktor, Arsitek, Konsultan Facade, Supplier dari luar UEA untuk berpartisipasi. Tidak jelas bagaimana kontribusi sumber daya lokal.
Apakah hal tersebut akan terjadi di Jakarta, Indonesia ketika Indonesia dengan potensi ekonominya yang entah kapan akan tumbuh pesat mampu menghadirkan pencakar langit-pencakar langit, maka saat itu semua sumberdaya baik material, tenaga kerja, dan pengetahuan semua harus di datangkan dari luar, karena masyarakat konstruksi di Indonesia masih gagap dengan gedung pencakar langit.


Facade Engineering
Salah satu lingkup disiplin ilmu yang saat ini masih baru bukan hanya di Indonesia adalah Facade Engineering, merupakan disiplin ilmu yang sangat penting dalam penyelesaian sebuah proyek pencakar langit. Blog ini mencoba membawa disiplin ilmu baru ini untuk mendapat perhatian bagi para praktisi, akademisi dan Industri sehingga tumbuh dan mampu mencukupi keperluan sumberdaya lokal ketika proyek-proyek pencakar langit hadir di Indonesia. Sebagai catatan saat ini untuk gedung-gedung pencakar langit di Indonesia kebanyakan menggunakan Arsitek, Kontraktor, dan Konsultan asing.



City Skyline dan Facade Engineering City Skyline dan Facade Engineering Reviewed by Fibra Reelianto on 7:59 PM Rating: 5

No comments: